BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A. MANUSIA
Manusia di alarn dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang
dari
banyak segi. Dalarn ilmu eksakta,
manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan-jaringan sistem yang dimiliki
oleh
manusia
(ilmu
kimia),
manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sarna
lain
dan merupakan kumpulan dari energi (ilmu Fisika),
manusia
merupakan mahluk biologis yang yang
tergolong
dalam
golongan
mahluk
mamalia
(biologi).
Dalam
ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan
setiap kegiatan, sering
disebut homo economicus (ilmu ekonomi). manusia merupakan mahluk sosial yang
tidak
dapat
berdiri
sendiri
(sosiologi).
mahluk
yang
selalu
ingin
mempunyai
kekuasaan (politik). mahluk
yang
berbudaya,
sering
disebut
homo-humanus (filsafat).
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang
unsur -unsur yang membangun manusia
1. Manusia itu terdiri dari
empat unsur yang
saling terkait, yaitu
a. Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampat pada luarnya, dapat diraba
dan
difoto, dan
menempati ruang
dan waktu.
b. Hayat, yaitu : mengandung
unsur
hidup,
yang ditandai dcngan gerak.
c. Ruh, yaitu
: bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja
secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang
bcrsifat
konseptual yang menjadi pusat lahirnya
kebudayaan.
d. Nafs, dalam
pengertian
diri atau keakuan,
yaitu kesadaran tentang diri
2. Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a)
Id, yang merupakan struktur
kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak,
Id merupakan libido murni,
atau energi
psikis yang
menunjukkan ciri alami yang irrasional dan terkait dengan
sex, yang secara instingtual
menentukan
proses-proses
ketidaksadaran(unconcious). Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur
lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi
mediator antara insting Id dengan dunia luar. Mencari kepuasan
instingtual
libidinal
yang
harus
dipenuhi baik secara langsung
melalui
pengalaman seksual, atau tidak
langsung
melalui mimpi atau khayalan.
b)
Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali
dibedakan dari Id, seringkali disebut
sebagai
kepribadian "eksekutif" karena peranannya dalarn menghubungkan energi
Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti
oleh orang lain. Perkembangan ego terjadi antara
usia satu dan dua tahun,
pada saat anak secara
nyata berhubungan dengan
lingkungannya.
c)
Superego, merupakan
struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kita-kira pada
usia lima tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang
secara internal dalam diri individu,
superego
terbentuk
dari
lingkungan
eksternal.
Jadi
supere
merupakan kesatuan standar-standar moral
yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya
merupakan
asimilasi dari
pandangan-pandangan orang tua.
Dari uraian di atas dapat
mengkaji aspek tindakan manusia
dengan
analisa hubungan antara tindakan dan
usur-unsur manusia. Seringkali, misalnya orang yang senang terhadap penyimpangan terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi
bahwa orang tersebut lebih dikendalikan oleh Id dibanding
super ego-nya, atau seringkali ada kelainan
yang terjadi
pada manusia, misalnya orang
yang berparas buruk
dan bertubuh pendek
berani
tampil
ke muka umum,
dapat diterangkan dengan mengacu
pada
unsur
nafs
(kesadaran
diri)
yang dimiliki oleh manusia. Kesemua unsur tersebut dapat digunakan sebagai alat analisa
bagi tingkah laku manusia.
B. HAKEKAT MANUSIA
A.
Mahluk ciptaan
Tuhan
yang terdiri dari tubuh dan jiwa
sebagai satu kesatuan yang utuh.
Tubuh adalah materi yang dapat dilihat,
diraba, dirasa, wujudnya konkrit
tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur
dan lenyap. Jiwa terdapat didalam
tubuh, tidak dapat dilihat,
tidak dapat diraba,
sifatnya abstrak tetapi abadi. jika manusia meninggal, jiwa lepas dari tubuh dan kernbali ke asalnya yaitu Tuhan, dan jiwa tidak mengalami kehancuran. Jiwa adalah roh yang ada di dalam tubuh manusia
sebagai penggerak dan sumber
kehidupan.
B.
Mahluk ciptaan Tuhan
yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
Kesempumaannya terletak
pada adab dan budayanya, karena
manusia dilengkapi oleh penciptanyadengan akal, perasaan,dan kehendakyang terdapatdidalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio)
manusia rnampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Adanya
nilai baik dan buruk,
mengharuskan manusia mampu rnempertimbangkan. menilai
dan berkehendak menciptakan kebenaran, keindahan, kebaikan atau sebaliknya. Selanjutnya dengan adanya
perasaan, manusia mampu menciptakan kesenian. Daya rasa (perasaan)
dalam diri manusia itu ada dua macam, yaitu
perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan inderawi
adalah: rangsangan
jasmani
melalui
pancaindra.
tingkatnya
rendah dan terdapat pada manusia
atau
binatang. Perasaan rohani
adalah
perasaan luhur yang
hanya terdapat pada
manusia misalnya :
1)
Perasaan intelektual: perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan. Seseorang merasa senang atau puas apabila ia dapat mengetahui sesuatu, sebaliknya tidak senang
atau tidak puas apabila ia tidak berhasil
mengetahui sesuatu.
2) Perasaan estetis:
perasaan yang berkenan dengan keindahan. Seseorang
merasa senang apabila ia melihat atau mendengarsesuatu
yang indah, sebaliknya timbul perasaan
kesal apabila tidak indah.
3) Perasaan etis: perasaan yang berkenaandengan kebaikan.Seseorangmerasa senang apabila sesuatu itu baik, sebaliknya perasaan
benci apabila sesuatu itu jahat.
4) Perasaan din: perasaan
yang berkenaan dengan
harga diri karena ada kelebihan dari yang lain. Apabila seseorang
memiliki kelebihan pada dirinya,
ia merasa tinggi,
angkuh dan sombong dan sebaliknya ada kekurangan pada dirinya ia merasa rendah diri (minder)
5) Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan
kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain. Apabila orang berhasil, ia ikut senang, apabila
orang gagal, memperoleh musibah, ia ikut sedih.
6) Perasaan religius,
yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
Adanya kehendak dari setiap manusia mampu menciptakan perilaku tentang kebaikan menurut moral.
C.
Mahluk biokultural,
yaitu mahluk hayati yang budayawi
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi
faktor-faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia
dapat dipelajari dari segi-segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia.
psikobiologi. patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai
mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi - segi
:
kemasayarakatan. kekerabatan. psikologi sosial, kesenian, ekonomi,
perkakas. bahasa, dan sebagainya.
D.
Mahluk ciptaan Tuhan yang
terikat
dengan
Iingkungan
~ekologi), mempunyai Ikualitas dan martabat
karena kemampuan bekerja
dan berkarya
Soren Kienkegaardseorang
filsuf Denmarkpelopor
ajaran "eksistensialisme"memandang manusia dalam konteks kehidupan
konkrit adalah mahluk alamiah yang terikat
dengan lingkungannya (ekologi). Hidup
manusia mempunyai tiga
taraf, yaitu estetis,
etis dan religius
C. KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Francis L.K Hsu,
sarjana
Amerika
keturunan
Cina
yang
mengkombinasikan dalam dirinya keahlian di dalam ilmu antropologi. ilmu psikologi, ilmu filsafat
dan
kesusastraan dna k1asik. Karya
tulisnya berjudul Psychological Homeostatis Cina K1asik. Majalah American Anthropologist
Nomor 5 disebut kesadaran
yang tak dinyatakan
( unexpressed conscious) . Lingkaran itu terdiri dari pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan yang disadari oleh si individu yang bersangkutan. tetapi disimpannya saja di
dalam alam
jiwanya sendiri dan tak dinyatakan kepada siapapun
juga
dalam
lingkungannya Hal itu disebabkan ada kemungkinan, bahwa
:
a). Ia takut salah dan takut dimarahi
orang apabila ia menyatakannya. atau karena ia punya
maksud jahat.
b). Ia sungkan menyatakannya. atau
karena belum yakin bahwa ia akan mendapat respons dan pengertian yang baik dari sesamanya. atau takut
bahwa walaupun diberi respons, respons itu sebenarnya tak diberikan dengan hati yang ikhlas atau juga
karena
ia takut ditolak mentah-mentah ..
c). Ia malu karena
takut ditertawakan, atau karena ada perasaan
bersalah
yang
mendalam
d). ia tidak bisa menemukan
kata-kata atau pernmusan yang cocok untuk menyatakan gagasan yang bersangkutan tadi
kepada sesamanya,
Nomor 4
disebut kesadaran yang dinyatakan ( expressed conscious ). Lingkaran ini di dalam alam
jiwa
manusia mengandung pikiran-pikira,. gagasan-gagasan, dan perasaan-perasaan yang
dapat dinyatakan secara terbuka
oleh si individu kepada sesamanya, yang dengan
mudah
diterima
dan dijawab oleh
sesamanya.
Nomor 3 disebut
lingkaran hubungan karib, mengandung
konsepsi tentang
orang-orang. binatang-binatang. atau benda-benda yang oleh
si individu diajak bergaul
seeara
mesra
dan
karib, yang
bisa dipakai sebagai
tempat berlindung dan tempat menceurahkan isi
hati apabila ia sedang terkena tekanan batin atau dikejar-kejar
oleh kesedihan dan oleh masalah-masalah hidup yang menyulitkan.
Nomor 2 disebut
lingkungan
hubungan
berguna,
tidak lagi ditandai
oleh sikap
sayang dan mesra, melainkan ditentukan
oleh fungsi
kegunaan dari orang. binatang at au benda-benda itu bagi dirinya.
Nomor 1 disebut
lingkaran
hubungan
jauh,
terdiri dari pikiran
dan sikap
dalam alam jiwa manusia tentang manusia, benda-benda, alat-alat, pengetahuan dan adat yang ada dalam
kebudayaan dan
masyarakat sendiri, tetapi yang jarang sekali mempunyai arti dan pengaruh
langsung terhadap kehidupan sehari-hari.
Nomor 0 disebut lingkungan dunia Iuar, terdiri dari pikiran-pikiran dan anggapan-anggapanyang hampir
sama dengan pikiran
yang terletak dalam
lingkungan nomor1.
D. PENGERTIAN
KEBUDA YAAN
Pengertian kebudayaan menyangkut bermacam-macam definisi yang telah
dipikirkan oleh sarjana-sarjana
bidang sosial
budaya diseluruh dunia.
Dua orang antropolog terkemuka yaitu
Melville
J.
Herkovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa Cultural
Determinism berarti segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya
oleh kebudayaan yang dimiliki masyarakat itu. Herkovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganic, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi hidup terus. Walaupun
orang-orang yang menjadi anggota masyarakat senantiasa silih berganti disebabkan
kematian dan kelahiran. Pengertian
kebudayaan meliputi bidang
yang luasnya seolah-olah tidak ada batasnya. Dengan
demikian sukar sekali untuk mendapatkan
pembatasan pengertian atau definisi yang tegas dan terinci
yang mencakup segala sesuatu yang seharusnya termasuk dalam pengertian tersebut
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasal
dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa
latin, kebudayaan berasal
dari kata colere.
yan~ berarti mengolah tanah. jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan
sebagai "segala sesuatu
yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau
tcmpat tinggalnya., atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan
hidupnya di dalamlingkungannya
". Budaya dapat pula diartikan sebagai himpunan pengalaman yang dipelajari, mengacu
pada pola-pola perilaku
yang ditularkan secara sosial,
yang merupakan kekhususan
kelompok sosial
tertentu (Keesing, jilid I. 1989; hal 68)
Kebudayaan dengan demikian mencakup segala aspek kehidupan manusia,
baik yang sifatnya material, seperti peralatan-peralatan kerja dan teknologi, maupun yang non-material, scpcrti nilai kehidupan dan seni-seni tertentu.
Seorang antropolog yaitu E.B.Tylor ( 1871 ) mendefinisikan kebudayaan sebagai bcrikut :
Ø
Kebudayaan adalah
kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan kemampuan
lain serta kebiasaan
Ø
kebiasaan yang didapatkan
oleh manusia sebagai
anggota masyarakat, Dengan perkataan lain kebudayaan
mencakup kesemuanya yang didapatkan atau dipelajari oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan budaya sebagai semua
hasil karya, rasa dan cipta
masyarakat. Karya
masyarakat menghasilkan
teknologi dan kebudayaan kebendaan
atau kebudayaan jasmaniah
yang diperlukan oleh manusia untuk mcnguasai alam sekitamya, agar kekuatan serta
hasilnya dapat diabdikan untuk masyarakat.
Rasa yang meliputi
jiwa manusia, mewujudkan
segala kaidah-kaidah dan nilai-nilai
sosial yang perlu untuk mengatur masalah masalah kemasyarakatan dalam arti yang luas. Didalamnya termasuk misalnya agama,
ideologi, kebatinan, kesenian dan semua unsur yang
merupakan hasil ekpresi jiwa
manusia yang hidup
sebagai anggota masyarakat.
Sutan Takdir
Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir, hal ini
amat luas apa yang disebut kebudayaan; sebab semua laku dan perbuatan tercakup di dalamnya, dan
dapat diungkapkan pada basis dan cara berpikir, perasaan juga
maksud pikiran.
Koentjaraningrat mengatakan,
bahwa
kebudayaan
antara lain berarti
keseluruhan gagasan dan
karya
manusia yang
harus
dibiasakannya dengan
belajar beserta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya.
A.L Krober dan C.Kluckhon mengatakan, bahwa kebudayaan
adalah
menifestasi at au penjelmaan kerja jiwa
manusia dalam arti seluas-Iuasnya.
C.A.Van Peursen mengatakan, bahwa dewasa ini kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap
orang,
dan
kehidupan setiap
kelompok orang-orang, berlainan dengan
hewan-hewan, maka manusia
tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam.
Kroeber dan Klukhon mcndctinisikan kebudayaan; kebudayaan terdiri at as
berbagai pola, bertingkah laku mantap,
pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang
menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk didalamnya oerwujudan benda-benda materi,
pusat
esensi kebudayaan terdiri
at as
tradisi dan
eita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai, secara
praktis
bahwa
kebudayaan
merupakan
sistem nilai dan gagasan utama (Vital). Sistem nilai dan gagasan
utama
itu dihayati benar-benar oleh
para pendukung kcbudayaan
yang bersangkutan dalam kurun waktu terteruu, sehingga
mendominasi keseluruhan kehidupan para
pendukung itu, dalam
arti mengarahkan tingkah
laku
mereka
dalam masyarakatnya. Dapat dikatakan pula, bahwa sistem nilai dan gagasan
utama itu memberikan pola untuk bertingkah laku
kepada masyarakatnya,atau dengan kat lain. memberi
seperangkat model untuk bertingkah laku.
Sistem nilai dan gagasan utama sebagai hakekat kebudayaan
terwujud dalam tiga sistem kebudayaan secara
terperinci, yaitu sistem
ideologi, sistem
sosial dan sistem
teknologi.
E. UNSUR - UN SUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan setiap
bangsa
atau
masyarakat terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur keeil yang merupakan
bagian dari suatu kebulatan
yang bersifat sebagai
kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar seperti umpanya Majelis Permusyawaratan Rakyat
disamping unsur-unsur kecil
seperti sisir, kancing, baju,
peniti dan lain-lainnya yang
dijual
di pinggir
jalan.
C.Kluckhohn di dalam karyanya berjudul Universal Categories of Culture
mengemukakan, bahwa ada tujuh unsur kebudayaan universal,yaitu :
1. Sistem Religi
(sistem
kepercayaan).
Merupakan produk manusia
sebagai homo religieus.
Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan
luhur, tanggap
bahwa di atas kekuatan
dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia takut, sehingga menyembahnya dan lahirlah kepercayaan yang sekarang menjadi agama.
2. Sistem organisasi
kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah
organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk
meningkatkan
kesejahteraan
hidupnya.
3. Sistem
pengetahuan.
Merupakan produk manusia
sebagai
homo
sapiens. Pengetahuan dapat
diperoleh
dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang lain. Kemampuan manusia mengingat- ingat apa yang telah diketahui kemudian menyampaikannya kepada orang lain melalui bahasa.
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu dibukukan, maka penyebarannya dapat
dilakukan dari
satu generasi ke generasi berikutnya.
4. Sistem
mata
pencaharian
hidup
dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia
sebagai homo economicus menjadikan tingkat kehidupan
manusia secara umum terus
meningkat.
5. Sistem
Teknologi
dan Peralatan.
Merupakan
produk dari manusia sebagai homo faber.
Bersumber dari
pemikirarmya yang eerdas
dan dibantu
dengan tangannya yang dapat memegang sesuatu
dengan erat,manusia dapat membuat
dan mempergunakan alat.
6. Bahasa.
Merupakan produk
dari manusia sebagai homo longuens.
Bahasa
manusia
pada
mulanya diwujudkan dalam bentuk tanda
(kode) yang kemudian disempumakan dalam bentuk bahasa lisan,
dan akhimya menjadi bentuk bahasa
tulisan.
7. Kesenian.
Merupakan hasil
dari
manusia
sebagai
homo
aestetieus. Setelah manusia dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan psikisnya untuk dipuaskan.
Cultural-universal tersebut,
dapat
dijabarkan
lagi
ke dalam unsur-unsur yang lebih kecil. Disebut kegiatan-kegiatan
kebudayaan
atau cultural
activity Contoh cultural
universal pencaharian hidup
dan ekonomi, antara lain mencakup
kegiatan-kegiatan seperti pertanian, peternakan, sistem produksi, sistem distribusi, dll. Cultural
activity dapat dibagi
lagi menjadi unsur-unsur yang lebih kecil lagi yang
disebut trait-complex.
F. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1. Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran
manusia :
Wujud ini disebut
sistem budaya, sifatnya
abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala-kepala manusia yang menganutnya. atau dengan perkataan lain. dalam alam pikiran
warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup. Kalau warga masyarakat tadi menyatakan gagasan mereka dalam tulisan, maka
lokasi dari kebudayaan ideal sering berada dalam karangan dan buku-bukuhasil karya
para penulis warga
masyarakat yang bersangkutan Sekarang kebudayaan ideal juga
banyak tersimpan dalam disk. arsip. koleksi micro film
dan microfish.
2. Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diamati
atau diobservasi. Wujud ini sering disebut
sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dariaktivitas-aktivitas
manusia-rnanusia yang berinteraksi, berhubungan. serta bergaul satu
dengan yang lain
dari detik ke detik, dari hari ke hari, dan dari tahun
ke tahun, selalu menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sebagai rangkaian aktivitas manusia dalam masyarakat, sistem sosial bersifat konkret,
terjadi disekeliling kita sehari-hari, bisa diobservasi, difoto dan didokumentasi.
3. Wujud
sebagai
bend a :
Aktivitas manusia yang saling
berinteraksi
tidak lepas
dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai
tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasilkan benda untuk berbagai keperluan hidupnya. Kebudayaan dalam bentuk fisik yang kongkret bisa juga
disebut kebudayaan fisik, mulai dari benda yang diam sampai pada benda yang
bergerak.
Ketiga wujud dari kebudayaan tadi, dalam kenyataan
kehidupan masyarakat tak terpisah
satu sama
lain. Kebudayaan ideal
dan .adat istiadat
mengatur
dan
memberi arah kepada tindakan-tindakan dan
karya manusia. Baik pikiran-pikiran dan ide-ide
, maupun tindakan dalam karya manusia, menghasilkan benda-benda kebudayaan fisiknya. Sebaliknya, kebudayaan fisik membentuk suatu lingkungan hidup tertentu yang makin lama makin menjauhkan
manusia dari lingkungan alamialmya sehingga mempengaruhi pula
pola-pola perbuatannya, bahkan juga cara berpikirnya.
24
G. ORIENTASI NILAI BUDAY A
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut
C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut
lima
masalah
pokok
kehidupan
manusi,
yaitu
:
1. Hakekat hidup manusia
( MH )
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan oerbeda secara ekstem; ada yang berusaha untuk memadamkan
hidup, ada pula yang dengan pola-pola
kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu
hal yang baik, "mengisi hidup"
2. Hakekat karya manusia
( MK
)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan
bahwa
karya bertujuan untuk hidup. karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup
untuk
menambah
karya
lagi.
3. Hakekat waktu manusia
( WM )
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan
mementingan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4. Hakekat alam manusia ( MA )
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam
atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin. ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia hams
hannonis
dengan
alam
dan manusia hams menyerah kepada alamo
5. Hakekat
hubungan
manusia
( MN )
Dalam hal ini ada yang mementingkan
hubungan
manusia dengan manusia. baik secara horizontal (sesamanya) maupun
secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri
).
H. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam keadaan
berubah, sekalipun masyarakatdan kebudayaa
primitif
yang terisolasi dari berbagai hubungandengan masyarakat lainnya.
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua
kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan
sebenamya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan
tadi. Gerak manusia terjadi oleh karena ia mengadakan hubungan-hubungandengan manusialainnya.Artinya,karena teIjadihubungan antar
kelompok manusia di dalam masyarakat .
Terjadinya gerak / perubahan
ini disebabkan oleh beberapa hal :
1)
Sebab-sebab yang berasal
dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri,
misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
2)
Sebab-sebabperubahan lingkunganalam dan fisik tempat mereka
hidup. Masyarakat yang hidupnya
terbuka. yang berada
dalam jalur-jalur hubungan dengan
masyarakat dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Perubahan ini, selain karena jumlah
penduduk dan komposisinya,juga karena adanya difusi kebudayaan. penemuan-penemuan barn,
khususnya teknologi dan inovasi.
Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam Perubahan sosial terjadi
perubahan struktur sosial dan pola-pola hubungan sosial, antara lain. sistem politik
dan kekuasaan. persebaran penduduk, sistem status. hubungan-hubungan di dalam keluarga.
Perubahan sosial adalah segala perubahan pada lembaga-Iembagakemasyarakatan di dalam
suatu masyarakat.yang mempengaruhisistemsosialnya.termasukdidalanmyaniali-nilai, sikap-sikap dan pola-pola perilaku
di antara kelompok-kelornpokdalam masyarakat.
Sedangkan perubahan kebudayaan atau akulturasi
terjadi apabila suatu kelompok
manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur suatu
kebudayaan asing yang bebrbeda
sedemikian rupa. sehingga
unsur-unsur kebudayaan asing
itu dengan lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Perubahan kebudayaan ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh para warga masyarakat atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan
Proses akulturasi di dalam sejarah kebudayaan terjadi
dalam masa-masa silam. Biasanya
suatu masyarakat hidup bertetangga dengan masyarakat-masyarakat lainnya dan antara mereka
terjadi hubungan-hubungan. mungkin
dalam
lapangan perdagangan. pemerintahan dan sebagainya. Pada saat itulah unsur-unsur masing-masing kebudayaan saling menyusup.
Proses migrasi besar-besaran
dahulu kala mempermudah berlangsungnya akulturasi tersebut. Beberapa masalah
yang
menyangkut
proses tadi
adalah :
A. Unsur-unsur kebudayaan asing manakah yang mudah
diterima.
B. Unsur-unsur kebudayaan asing
manakah yang sulit
diterima.
C. Individu-individu manakah
yang cepat menerima unsur-unsur yang
barn.
D. Ketegangan-ketegangan apakah yang timbul
sebagai
akibat
akulturasi
tersebut
1.
Pada umumnya
unsur-unsur kebudayaan asing
yang
mudah
diterima
adalah
:
a)
Unsur kebudayaan kebendaan
seperti peraiatan
yang terutama sangat mudah dipakai
dan dirasakan
sangat
bermanfaat
bagi masyarakat yang menerimanya.
Contohnya alat tulis menulis yang banyak dipergunakan orang Indonesia diambil
dari unsur-unsur
kebudayaan Barat.
b)
Unsur-unsur yang terbukti membawa manfaat besar, misalnya radio. komputer, telephone yang
banyak
membawa
kegunaan
terutama
sebagai
alat komunikasi.
c)
Unsur-unsur yang
dengan
mudah
disesuaikan dengan keadaan masyarakat yang menerima unsur-unsur tersebut, seperti
mesin
penggiling
padi
yang
dengan
biaya murah serta
pengetahuan teknis
yang
sederhana, dapat
digunakan untuk
memperlengkapi pabrik -pabrik penggilingan.
2.
Unsur-unsur kebudayaan yang sulit diterima
oleh sesuatu masyarakat adalah misalnya
:
a)
Unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti
ideologi,
falsafah
hidup
dan
lain-lain.
b)
Unsur-unsur yang
dipelajari
pada
taraf
pertama
proses
sosialisasi. Contoh
yang paling mudah adalah
soal makanan pokok suatu masyarakat.
Nasi sebagai
makanan pokok sebagian besar masyarakat
Indonesia sukar sekali diubah dengan makanan
pokok yang lainnya.
3.
Pada umumnya generasi muda dianggap scbagai individu-individu yang
cepat menerima unsur-unsur kebudayaan
asing yang masuk mclalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar mcncrima unsur barn. Hal itu disebabkan karena norma-norma
yang tradisional sudah mcndarah daging
dan menjiwai sehingga sukar sekali
untuk mcngubah norma-norma yang sudah
dcmikian meresapnya dalam jiwa generasi tua tcrscbut. Scbaliknya bclum
mcnctapnya unsur-unsur atau norma-norma tradisional dalam jiwa gcnerasi muda, mcnycbabkan bahwa mereka
lebih
mudah menerima unsur-unsur
baru yang kcmungkinan
bcsar dapat mcngubah
kehidupan
mereka.
4.
Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
yang teIjadi. Perubahan-perubahan masyarakat
dianggap
oleh golongan tersebut sebagai
keadaan krisis yang membahayakan keutuhan masyarakat. Apabila
mereka
merupakan
golongan yang
kuat, maka mungkin proses
perubahan dapat
ditahannya. Sebaliknya bila mereka berada di pihak yang lemah, maka mereka hanya dapat menunjukkan sikap yang tidak puas.
Berbagai
faktor
yang mempengaruhi
diterima atau tidaknya suatu
unsur kebudayaan baru diantaranya :
1. Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan
atau kontak dengan kebudayaan
dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
2. Jika pandangan hidup dan nilai-nilai
yang dominan dalam suatu
kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama,
dan ajaran ini terjalin
erat dalam
keseluruhan
pranata
yang
ada,
maka penerimaan unsur barn itu
mengalami hambatan dan harus
disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama
yang
berlaku.
3. Corak struktur
sosial suatu
masyarakat turut
menentukan proses
penerimaan kebudayaan baru.
Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
4. Suatu unsur kcbudayaan diterima jika sebelumnya
sudah
ada unsur-unsur kebudayaan yang mcnjadi
landasan
bagi diterimanya unsur kebudayaan
yang
baru
tersebut.
5. Apabila unsur yang barn itu mcmiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kcgunaannya olch warga masyarakat yang bersangkutan.
Proses akulturasi yang bcrjalan dcngan baik dapat
menghasilkan integrasi
antara unsur-unsur kebudayaan asing dcngan unsur-unsur kcbudayaan sendiri. Dengan demikian
unsur-unsur kebudayaan asing tidak lagi dirasakan
scbagai hal
yang berasal dari luar, akan tetapi dianggap
scbagai
unsur-unsur
kcbudayaan
scndiri.
Unsur-unsur
asing
yang diterima, tentunya terlebih dahulu
mengalami proses
pengolahan, sehingga bentuknya tidaklah asli lagi sebagai semula.
I.
KAITAN MANUSIA
DAN KEBUDAYAAN
Dalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun
keduanya
berbeda tctapi
kcduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kcbudayaan. dan setelah
kcbudayaan itu tercipta maka kebudayaan
mengatur
hidup
manusia
agar sesuai dcngannya. Tampak bahwa keduanya
akhimya merupakan satu kesatuan. Contoh scdcrhana yang dapat kita lihat
adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan
Pada saat awalnya peraturan itu dibuat oleh manusia. setelah peraturan itu
jadi maka
manusia
yang membuatnya harus patuh kepada peraturan yang dibuatnya sendiri itu. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa
manusia
tidak
dapat
dilepaskan dari
kebudayaan, karena kebudayaan itu merupakan
perwujudan
dari
manusia
itu sendiri. Apa yang tercakup dalarn satu kebudayaan
tidak akan jauh
menyimpang
dari kemauan manusia yang membuatnya.
Dari sisi lain. hubungan antara manusia
dan kebudayaan ini
dapat dipandang setara dengan hubungan
antara manusia dengan
masyarakat dinyatakan sebagai dialektis. maksudnya saling terkait satu sarna lain.
Proses
dialektis
ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
1. Eksternalisasi, yaitu proses
dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun
dunianya. Melalui ekstemalisasi ini masyarakat
menjadi
kenyataan
buatan
manusia
2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi
realitas obyektif. yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan
demikian masyarakat dengan segala
pranata
sosialnya
akan
mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
3. Intemalisasi. yaitu proses dim ana masyarakat disergap
kembali oleh manusia.
Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga
manusia
menjadi
kenyataan
yang dibentuk oleh masyarakat.
Apabila manusia melupakan bahwa masyarakat adalah ciptaan manusia. dia akan
menjadi terasing atau tealinasi .
Manusia dan
kebudayaan, atau
manusia dan masyarakat.
oleh karena itu
mempunyai hubungan keterkaitan yang erat satu sama lain. Pada kondisi sekarang ini kita tidak dapat lagi membedakan mana yang lebih awal muncul manusia atau
kebudayaan. Analisa terhadap
keberadaan keduanya harus menyertakan pembatasan masalah dan waktu agar penganalisaan
dapat dilakukan dengan lebih cermat.
BAB
III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN
lBO, yang
semula dinamakan Basic Humanities, berasal dari
bahasa
Inggris
the hu manities. Istilah ini berasal
dari bahasa
latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari the humanities orang akan menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Jadi the humanities
berkaitan
dengan
masalah
nilai,
yaitu
nilai
kita sebagai
homo
humanus.
Untuk menjadi homo humanus,
manusia
hams
mempelajari
ilmu, yaitu the humani
ties, disamping tanggung jawabnya yang lain. Apa yang dimasukkan
kedalam the humanities
masih dapat diperdebatkan, dan kadang-kadang disesuaikan dengan keadaan dan waktu. Pada umumnya the humanities
mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya
tennasuk
sastra, sejarah, cerita rakyat,
dan sebagainya.
Karena seni adalah
ekspresi yang
sifatnya tidak
nonnatif. seni lebih
mudah berkomunikasi. Karena
tidak normatif, nilai-nilai
yang disampaikannya lebih
fleksibel, baik isinya maupun earn penyampaiannya
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaranabstraksi.Sementaraitu filsafat, yangjuga mempergunakanbahasa,adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagian, kebebasan. dan lainnya yang digarap
oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah
yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.
IBD adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam
satu semester, sebagai
bagian dari MKDU. IBD tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk didalam
pengetahuan budaya ( The Humanities
), Akan tetapi IBD semata-mata sebagai
salah satu usaha
mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan earn memperluas wawasan
pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya. Pada waktu menggunakan karya sastra, misalnya. Mahasiswatidak perlu mengetahui sejarah sastra, teori sastra, kritik
sastra, dan sebaginya.Memang seperticabang-cabangthe humanities lainnya, dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan
sebagai salah satu disiplin ilmu. Sastra disini digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa
untuk menjadi lebih humanus. Demikian
juga filsafat, musik, seni rupa, dan sebagainya.
Orientasi the Humanities adalah ilmu : dengan mempelajari satu atau sebagian
dari disiplin ilmu yang tercakup dalam the humanities. mahasiswa diharapkan
dapat menjadi homo humanus
yang lebih baik.
B.
H..MU
BUDAYA DASAR YANG DlliUBUNGKAN
DENGAN PROSA
Istilah
prosa banyak padanarmya. Kadang-kadang disebut narrative
fiction, prose fiction atau hanya fiction saja Dalam bahasa Indonesia istilah
tadi sering diteIjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai
pemeran. lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai unnik roman, atau novel, atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indoensia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa barn.
A. Prosa
lama meliputi
1. dongeng-dongeng
2. hikayat
3. sejarah
4. epos
5. cerita pelipur lara
B. Proses
prosa baru
1.
Cerita pendek
2.
Roman
novel
3.
Biografi
4.
Kisah
5.
Otobiografi
C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI
Sebagai seni yang bertulang punggung
cerita, mau tidak. mau karya sastra
(prosa fiksi) langswtg atau tidak langsung membawakan
moral, pesan atau cerita. Dengan perkataan
lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca
lewat sastra Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain ;
I.
Prosa
fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalaminya sendiri
peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belurn dikunjunginya
atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit peIjalanan
hidupnya untuk mencapai
sukses.
2.
Prosa fiksi memberikan infonnasi
Fiksi memberikan sejenis
intormast yang tidak. terdapat
di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau Iaporan jumalistik tentang kehidupan
masa kim, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan
yang akan datang atau kehidupan yang asing sarna sekali.
3.
Prosa fiksi
memberikan warisan
kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bang sa.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai
kehidupan berdasarkan pengalaman pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih
banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin
sangat berbeda daripada apa yang disajikan
dalam
kehidupan
sendiri.
Adanya semacam kaidah kemungkinan yang tidak
mungkin
dalam
fiksi
inilah
yang
memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya
tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh
pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam
menghadapi kenyataan-kenyataan diluar
dirinya yang mungkin sangat
berlainan dari
pribadinya. Seorang dokter yang dianggap
memiliki
status
sosial
tinggi,
tetapi
temyata
mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan
psikologis,
seperti dikisahkan novel belenggu,
adalah contoh kemungkinan yang
tidak mungkin. tetapi
justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang kehidupan manusia.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat
dibagi
menjadi
dua;
Karya
sastra
yang
menyuarakan aspirasi jamannya, dan karya sastra yang menyuarakan
gejolak jamannya. Ada juga yang
tentunya
menyuarakan
kedua-duanya.
Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan
ini menimbulkan konflik. Kontlik dapat
terjadi
baik
didalam
diri tokoh sendiri maupun diantara
tokoh
satu
dengan
tokoh lainnya.
D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan
diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang mumi. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai
sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan
yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni
sastra, sedangkan sastra bagian
dari kesenian, dan kesenian cabang/ unsur dari kebudayaan. Kalau diberi batasan,
maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,
alam, dan Tuhan
melalui media bahasa yang artistik/
estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1. Figura bahasa ( figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar,
hidup, menarik dan memberi kejelasan
gambaran angan.
2. Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3. Kata-kata beIjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan
dan
pengalaman jiwa penyair sehingga
terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata
yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan
nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
5. Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati
Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicema maknanya itu, puisi
berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada
kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan
manusia dan juga dalam kaitan kehidupannya dengan
alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair
ternadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya
melalui bahasa yang artistik.
Adapun alasan-alasan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya
Dasar adalah sebagai
berikut :
1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut
"pengalaman perwakilan", Ini berarti bahwa manusia senantiasa
ingin memiliki salah satu kebutuhan
dasamya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya
dari sekedar kumpulan pengaIaman langsung yang terbatas.Dengan pengalaman perwakilan itu sastra/puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat
melihat dan mengerti banyak tentang dirinya
sndiri dan tentang
masyarakat.
2. Puisi
dan keinsyafan/kesadaran individual.
Dengan membaca
puisi mahasiswa dapat diajak untuk dapat menjenguk
hati/pikinm manusia, baik orang
lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya
sang
penyair
menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan
pengalaman setiap orang.
3. Puisi
dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan
kepada manusia tentang pengetahuan
manusia sebagai
mahluk sosial, yang tedibat dalam isue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa ;
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu
nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai
puisi-puisi adalah cinta kasih ( yang terpaut didalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan
).
Rendra dengan
puisinya "episode" misalnya, melukiskan betapa kemesraan cinta begitu merasuk kedalam jiwa dua sejoli muda-mudi
yang sedang menjalin cinta
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumah pohon
jambu dihalaman itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
tiba-tiba ia bertanya :
"mengapa sebuah kancing
bajwnu lepas terbuka 1"
aku hanya tertawa
lalu ia sematkan dengan mesra sebuah peniti menutup bajuku sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya.
Kemesraan cinta tidak saja terpatri
dalam lubuk hati masing-masing tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya
yang bening dan belaian-belaian mesra jari jemari mereka yang bergetar. Cinta kasih itu kadang-kadang
tidak berdiri
sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan, dll)
"Padamu jua" misalnya
mengungkapkan
pandangan
hidup ketuhanan dan ratapan hati Amir Hamzah yang hancur luluh karena tali cintanya yang telah begitu mesra dengan seorang gadis jawa direngut dan diputuskan
oleh ayahnya, yang akan menjodohkan puteranya dengan gadis pilihan ayahnya yang masih terbilang
kemenakannya sendiri.
Contoh:
Keris
BUDAYA INDONESIA YANG MENDUNIA
Sebagai warga negara Indonesia, kita patut berbangga bahwa 5 warisan budaya Indonesia turut menjadi kebanggaan dunia. Apa saja budaya tersebut dan apa yang membuatnya menjadi kebanggan dunia? Simak ulasannya berikut ini:
1. Wayang
Wayang diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya bangsa Indonesia pada tahun 2003. Wayang sebagai “Karya Agung Budaya Dunia” yang diakui oleh UNESCO bukan hanya wayang Jawa tapi wayang Indonesia, termasuk wayang Bali, wayang golek Sunda, wayang Lombok, dll. Cerita-cerita yang dimainkan berkisah tentang dewa-dewi, persilatan, percintaan dan kepahlawanan yang pertunjukkannya selalu diiringi dengan musik gamelan. Sang dalang dalam pertunjukan wayang sangat pandai membawa suasana emosi penonton mulai dari serunya peperangan sampai cerita lucu yang dibawakan sang dalang sampai membuat penonton tertawa. Tahun 1950-1960an adalah puncak kejayaan wayang yang diakui para peneliti Barat, sebagai seni pertunjukan terindah di dunia.
Keris
UNESCO menyatakan Keris sebagai “Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity” pada tanggal 25 November 2005. Keris merupakan senjata tradisional Indonesia yang diyakini mengandung kekuatan supranatural. Raja-raja di nusantara menjadikan keris menjadi senjata pusaka. Keris telah digunakan sejak abad ke-9 dibuat dengan logam dan gagangnya dibuat dari tulang, tanduk atau kayu. Keris dibuat dari logam yang berkualitas. Keris Kuno bahkan logamnya berasal dari meteor yang jatuh ke bumi. Para Peneliti menyebut bahwa keris kuno mengandung unsur logam titanium suatu bahan yang baru pada abad 20 digunakan sebagai bahan pelapis kendaraan angkasa luar, tapi ternyata para Mpu pembuat keris telah menemukannya terlebih dahulu sebagai bahan pembuat keris.
No comments:
Post a Comment