Puisi untuk cinta, karena kita sempat bercinta..
Karya: Florania Nikitasari
Diatas gradasi oranye,
kicauan merdu terdengar
menari-nari
diantaranya.
Semilir hembusan angin menorehkan asa.
Di atas gulungan ombak yang
berkejaran, disini,
jantungku kian berpacu berkejaran
hanya dengan mengingat senyummu.
Menatap kedua bola matamu,
aku seperti masuk ke dimensi yang
berbeda.
Dimensi dimana memiliki sejuta asa.
Bolehkah aku memilikinya?
Bolehkah
aku tetap tinggal disana?
Di dimensi milikmu..
Gemercik rintik hujan
mewakili rindu,
nyanyian kecil burung-burung di langit
seakan mengingatkanku
pada indahnya melody milikmu.
Bersediakah engkau mempersembahkannya hanya
untukku?
Disini aku hanya
mengumpat dalam diam.
bersembunyi dalam kebisuan.
Menatap sang bidadari dari
kejauhan.
Bukannya aku tak berani mendekat,
aku hanya tak mampu melihat
keelokannya dari dekat.
Aku bukanlah mereka.
Aku ya aku. Manusia biasa.
Tak pandai dalam merangkai kata-kata.
Tak cakap
dalam bicara.
Tak mampu menahan rasa.
Tak dapat memendam rindu.
Namun, aku bisa
berdoa.
Dalam doaku terselip namamu..
Bagiku kau seperti langit yang membentang luas diatas sana.
Yang memiliki banyak cerita.
Ketika kau sedih, awan hitam menggumpal pekat
disana.
Ketika kau menangis, rintik air hujan mewakilinya.
Ketika kau terluka,
guntur siap menggelegar di segala penjuru.
Ketika kau ceria, langit membiru
indah disana.
Ketika kau bahagia, pelangi siap tergores menawan diatasnya.
Ketika kau tersipu, gradasi oranye mengarsir indah disana. (My Fav)
Cinta itu sederhana.
Cinta itu datang tiba-tiba, tanpa kau
bisa menolaknya.
Tanpa kau mampu mengusirnya.
Yang bisa kau lakukan hanyalah
merasakannya.
Seperti aku merasakannya untukmu.
Script movie:
Tresno meniko sak wontenipun. Tresno meniko dugi ujuk-ujuk,
boten saget diingkari. Boten saget nglungake. Engkang saget dipunlampahi namong
ngeraosaken. Kados kulo tresno sampean.
PUISI UNTUK
LANGIT MALAM
Malam ini ku tertegun melihat sebuah
cahaya
Cahaya indah cipta sang kuasa
Diselingi oleh tempelan awan putih yang
dilapisi lapisan lembut hitam
Maka biarkan bintang yang tertancap
dilangit
Kerlipan wajahnya yang mengihibur hati
bagi hati yang sendu
Bagi hati yang menunggu seseorang
Bagi hati yang menunggu kepastian
Kepastian sebuah cinta dari setangkai
bunga yang terindah
Bunga yang tertancap dihatiku yang sudah
lama tak subur
Yang sudah lama tak tersirami cinta yang
suci
Sering ku memegang bunga namun sangat
sakit duri yang kurasa
Hanya balik kepada takdir yang kulakukan
Tak salah jika kau memilih bulan
Bulat yang menyinari malam ini
Sinar yang menembus sukmaku,
Sukma yang telah lama tak tertembus oleh
cahaya apapun
Menghiburku ketika sedang gundah gulana
Memikirkan dunia dan masa depan yang
harus merangkak untuk meraihnya
Maka biarkan bulan dan bintang bersatu
untuk menghiasi gelap malam
Saling mengisi untuk menghibur hati yang
galau
Namun ketika mendung yang mencekam tiba,
Biarkanlah awan tebal yang tampil
dilayar langit ini
Dan rintik hujan yang turun menyegarkan
malamnya
Pada saat ini ku bersyukur melihat
keduanya asyik berbincang dan ditemani awan yang tertempel dilangit,
Dan juga ku berdoa agar aku dan kamu
bisa seperti mereka yang saling mengisi pada suatu saat nanti
No comments:
Post a Comment